Komedi Tunggal Siswa SMP Negeri 3 Payung Mengharumkan Bangka Belitung di Kancah Nasional di Ajang Festival Tunas Bahasa Ibu

Ahmad Rosyisin, siswa kelas IX SMPN 3 Payung

Bekaespedia.com, Payung, Bangka Belitung – Prestasi membanggakan kembali ditorehkan oleh pelajar asal Bangka Belitung. Ahmad Rosyisin, siswa kelas IX SMP Negeri 3 Payung, berhasil lolos sebagai perwakilan provinsi Bangka Belitung (Babel) dalam Festival Tunas Bahasa Ibu (FTBI) Tingkat Nasional 2025. Uniknya, Rosyidin akan tampil dengan kategori “Komedi Tunggal” menggunakan bahasa daerah setempat, mencuri perhatian sebagai salah satu peserta dengan konsep pertunjukan paling kreatif. Ia akan unjuk kebolehan di kategori komedi tunggal (stand-up comedy) menggunakan bahasa daerah melayu sebagai upaya melestarikan kekayaan budaya lokal. Kompetisi bergengsi ini digelar secara daring pada oleh Kementerian Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen).

Kepala SMP Negeri 3 Payung, Kenedi, S.Sos., menyatakan kebanggaannya atas pencapaian ini. “Ini adalah bukti bahwa talenta anak-anak Bangka Belitung tidak kalah unggul di tingkat nasional. Ahmad Rosyidin telah menunjukkan dedikasi tinggi dalam berlatih dan menghidupkan kembali humor khas Melayu Bangka melalui bahasa ibu. Kami berharap ini menjadi inspirasi bagi siswa lain untuk mencintai akar budaya sendiri,” ujarnya saat diwawancarai di sekolah, Selasa (04/05/2025).

Ahmad Rosyidin terpilih setelah menyisihkan 10 peserta se-provinsi dalam seleksi FTBI tingkat daerah bulan November lalu. Karyanya dinilai memadukan kritik sosial dengan kelucuan khas remaja, sekaligus mempertahankan penggunaan bahasa Melayu Bangka yang autentik. Untuk persiapan nasional, ia dibimbing langsung oleh guru bahasa Indonesia dan guru bahasa inggris di sekolah.

Festival Tunas Bahasa Ibu sendiri merupakan agenda tahunan kemendikdasmen untuk memacu kreativitas pelajar dalam menggunakan bahasa daerah sebagai media seni pertunjukan. Kategori komedi tunggal menjadi salah satu yang paling diminati karena menuntut kemampuan komunikasi, improvisasi, dan penguasaan kosa kata tradisional.

“Ini bukan sekadar lomba, tapi bagian dari gerakan menjaga bahasa ibu agar tidak tergerus zaman. Kami mengapresiasi semangat Rosyidin yang berani tampil beda dengan mengangkat budaya kami melalui humor,” tambah Kenedi.

Dukungan pun mengalir dari masyarakat Bangka Belitung melalui media sosial. Ahmad Rosyidin diharapkan dapat mengharumkan nama daerah dan menyampaikan pesan pelestarian bahasa dengan cara yang menyenangkan.

Rosyidin akan melaksanakan lomba secara daring dengan mengirim video di FTBI Nasional. Ia berharap penampilannya tidak hanya menghibur, tetapi juga menginspirasi generasi muda untuk mencintai bahasa ibu. “Saya ingin menunjukkan bahwa bahasa daerah bisa jadi media yang asyik, bahkan untuk stand-up comedy,” tandasnya penuh semangat.

Festival Tunas Bahasa Ibu Tingkat Nasional 2025 akan diikuti oleh perwakilan dari provinsi lain. Selain kategori komedi tunggal, terdapat juga lomba pidato, mendongeng dan pantun. Keikutsertaan Rosyidin di ajang ini menjadi bukti bahwa Bangka Belitung terus aktif melestarikan warisan budaya melalui generasi muda yang kreatif.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *