Sastra  

Mamak Ikan Marah Tidak Anaknya Kita Tangkap?

Sastra : Serial Kisah Ayu

Foto : Pngtree

Oleh : Ummi Sulis

Bekaespedia.com _ Hari Senin kemarin Ibu Guru menyuruh anak kelas IV membawa buku Pendidikan Pancasila untuk pelajaran hari Selasa. Rencananya, setelah pelajaran Agama Islam pada jam pertama, selepas istirahat lanjut belajar Pendidikan Pancasila hingga jam terakhir nanti.

Perilaku hidup rukun di lingkungan, dari lingkungan rumah, hingga lingkungan sekitar merupakan perbuatan yang semestinya ditanamkan untuk menjaga persatuan dan kesatuan. Hidup rukun membuat lingkungan terasa damai dan tenteram.

Ibu Guru terus menjelaskan dengan berbagai contoh tentang perilaku hidup rukun ini.

Tiba-tiba ….
“Bu, kita kan harus hidup rukun di lingkungan. Apakah dengan semua makhluk kita harus rukun?” tanya Tama.

“Iya, semua makhluk. Walau hewan juga, jangan mengganggunya bila kita tidak diganggu. Hablum minal alam.” Kata Ibu Guru.

” Lah, terus kalau kita harus rukun, misal ya, Bu, kita mancing ikan gabus, dapat tu, terus mamak ikan marah tidak anaknya kita tangkap?” Ayu tiba-tiba bertanya.

Sekelas tertawa dengan pertanyaan Ayu, kok bisa aja kepikiran mamak ikan marah apa enggak. Mereka pun ada yang menjawab marahlah, lupalah, udah gak diurus lagilah sama mamaknya.

“Mungkin mamak ikan sudah lupa sama anaknya, Yu, soalnya udah ada calon adek yang baru di perut mamaknya,” jawab Bu Guru sambil tertawa.

“Iya, Yu, jangan-jangan ia gak diakui anak sama mamak bapaknya,” Anak-anak cekikikan.

Ibu Guru kemudian menjelaskan bila makhluk hidup hewan dan tumbuhan, selama masih memberi manfaat kepada manusia, boleh dimanfaatkan, terutama sebagai sumber makanan. Mereka diciptakan untuk dimanfaatkan manusia sebagai sumber kebutuhan hidup.

Adapun hewan dan tanaman pengganggu, itu boleh dimusnahkan atau dimatikan. Ini untuk menjaga keberlangsungan hidup dan memelihara sumber makanan dari unsur pengganggu. Contohnya gulma atau tanaman pengganggu, bakteri dan virus, nyamuk, boleh dibunuh karena dapat menyebarkan penyakit malaria, demam berdarah, dan lain-lain.

“Nah, kembali ke ikan gabus, itu halal menangkap, menjadikannya lauk yang enak. Dijamin mamaknya gak akan datang ke alam mimpi mencari anaknya yang sudah digoreng.” Ibu Guru menjelaskan kembali sambil tertawa. Mungkin beliau membayangkan mamak ikan datang ke alam mimpi meminta anaknya dikembalikan lagi.

Padahal kalau mereka belajar kedokteran, sekarang ada istilah back to nature. Memanfaatkan pengobatan herbal untuk pemulihan. Ikan gabus banyak mengandung albumin, sangat baik bagi pasien pasca melahirkan, operasi, atau penyakit berat yang butuh albumin.

Exit mobile version