Oleh : Meilanto
Tiram, sebuah pemukiman kecil jika melihat peta topografi yang berjudul Opgenomen door den Topografischen Dienst in 1932-1933, DD 30,89 yang diterbitkan tahun 1936. Dalam peta itu, Kampung Tiram yang kita kenal saat ini ditulis Tirem. Di kampung itu sudah ada masjid (saat itu barangkali masih surau/ langgar) yang dibuat dari kayu (ditandai warna hitam. Masjid berada di sisi selatan jalan raya yang belum diaspal lebarnya 2-4 meter (in den drogen moesson geschikt voor veldartillerie, van 2-4 m breed). Sebelah barat masjid ada aliran aik Tirem yang di atasnya ada duiker of doorlat van hout of bamboe (gorong-gorong/ gertak yang terbuat dari bambu) yang airnya bermuara ke Selat Lepar.

Sumber : Collection Leiden University
Saat ini sudah ada masjid baru yang berada di sebelah timur masjid lama dengan bangunan yang megah dengan arsitektur modern. (BP)*

Sumber : Google Maps
29 Ramadan 1446 H
29 Maret 2025 M.