Oleh : Meilanto
Koba, sebuah kota kecil yang berada di pesisir timur Pulau Bangka, dibawah tahun 1930-an memiliki 3 tempat ibadah. 1 masjid dan 2 kelenteng.
Masjid yang dimaksud adalah Masjid Silaturrahim yang berada di Kampung Dalam. Bagaimana posisi masjid tersebut?
Keberadaan masjid di Koba tahun 1930-an dapat dilihat pada peta yang berjudul Opgenomen door den Topografischen Dienst in 1931-1932 DD 30,36 yang diterbitkan tahun 1934.
Dalam peta tersebut masjid berada di sebelah selatan Niet verharde weg, in alle meossons geschikt voor veldartillerie, van 2-4 m breed (Jalan tak beraspal, cocok untuk artileri lapangan di segala area, lebar 2-4 m) pada salah satu sudut perempatan jalan di Kampung Dalam. Sebelah tenggara masjid yang sudah permanen (ditandai dengan warna merah) terdapat van hout bamboe (jembatan kecil / gertak yang terbuat dari bambu/ kayu). Sebelah selatan ada Kampung Tengah dan Kampung Sekip. Kampung Keranggan di sebelah timur dan kluster Eropa dan Kampung Kauman Luar di sebelah barat. Sebelah Utara ada Kampung Palembang dan kelenteng (Chineesche tempel) yang terbuat dari batu. Sementara kelenteng yang lain berada di sisi selatan jalan raya (verharde weg, waarvan de verharding 2-4 m breed is / jalan beraspal yang lebarnya 2-4 meter) di Chin Kamp.

Sumber : Collection Leiden University
Dalam perkembangannya, Masjid Silaturrahim Koba tidak lagi digunakan sebagai tempat salat lima waktu karena sudah dibangun Masjid Silaturrahim yang lebih megah dan besar. Masjid Silaturrahim lama yang kini berada di jalan Teuku Umar digunakan sebagai Rumah Tahfidz.

Sumber : Buku Sejarah dan Perkembangan Muhammadiyah Di Kepulauan Bangka Belitung
21 Ramadan 1446 H
21 Maret 2025 M