Laporan : Belva Al Akhab
Bekaespedia.com, Muntok, Bangka Barat – Pemerintah Kabupaten Bangka Barat melalui Dinas Lingkungan Hidup (DLH) menunjukkan komitmen kuat dalam mengoptimalkan pengelolaan sampah dengan mendorong pembentukan dan penguatan Bank Sampah hingga ke tingkat desa dan kelurahan. Komitmen ini ditegaskan langsung oleh Kepala DLH Bangka Barat, Syafriadi Candra, S.E., M.Si., dalam rapat koordinasi lintas pemangku kepentingan yang digelar di Ruang Pusdalops, Kompleks Pemda Babar, Kamis (15/05/2025).
Menurut Syafriadi, langkah optimalisasi Bank Sampah di tingkat hulu menjadi strategi penting sebelum sampah diangkut ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA). Ia menekankan bahwa pengelolaan sampah tidak cukup hanya di sektor hilir, melainkan harus dimulai dari kesadaran dan partisipasi masyarakat di akar rumput.
“Kita harus mengelola sampah dengan pendekatan nilai dan teknologi. Bank Sampah adalah upaya strategis dari sektor hulu yang tidak hanya meningkatkan nilai ekonomi dan lingkungan, tetapi juga menjadi sarana literasi bagi masyarakat tentang pentingnya pengelolaan sampah yang bijak,” ujarnya.
DLH Bangka Barat, lanjut Syafriadi, memberikan dukungan penuh terhadap pembentukan Bank Sampah, termasuk dalam hal kelengkapan administrasi hingga ke tingkat pengesahan oleh Bupati. Dukungan ini mencakup pendampingan pembentukan struktur organisasi, penyediaan tempat atau gudang operasional, serta pelaporan aktivitas secara rutin.
“Semua persyaratan administratif harus didukung dengan Surat Keputusan (SK) dari desa atau kelurahan, diketahui oleh Kepala DLH, dan disahkan oleh Bupati. Kami siap mendampingi hingga proses tersebut tuntas,” tegasnya.
Sebagai bentuk apresiasi dan upaya peningkatan kinerja, DLH Bangka Barat secara rutin menyelenggarakan lomba Bank Sampah setiap tahunnya. Lomba ini terbuka bagi desa, kelurahan, kelompok swadaya masyarakat, maupun lembaga swadaya masyarakat (LSM).
“Tahun lalu, kita berikan penghargaan dan hadiah kepada Bank Sampah yang menunjukkan kinerja terbaik. Ini bagian dari motivasi dan edukasi untuk memperkuat gerakan pengelolaan sampah berbasis komunitas,” tambah Syafriadi dengan senyum optimis.
Saat ini, tercatat empat Bank Sampah di wilayah Kabupaten Bangka Barat yang telah berjalan dengan manajemen yang baik dan konsisten. Keempatnya adalah Bank Sampah Sepakat Desa Air Limau, Bank Sampah DLH Bangka Barat, Bank Sampah Desa Belo Laut, dan Bank Sampah Kelurahan Tanjung.
“Kami berharap ini menjadi contoh bagi wilayah lain. Beberapa kecamatan juga sudah mengajukan pembentukan Bank Sampah, dan kami sangat terbuka untuk membantu mewujudkannya,” pungkasnya.
Langkah ini menunjukkan komitmen serius Pemkab Bangka Barat dalam membangun sistem pengelolaan sampah yang berkelanjutan, berbasis partisipasi masyarakat, dan berorientasi pada dampak ekonomi serta lingkungan jangka panjang.