PENUMPUKAN SAMPAH DI TPA PARIT ENAM KOTA PANGKALPINANG: ANCAMAN KESEHATAN DAN LINGKUNGAN

Disusun oleh: Aldi Peratama, Farros Dwi Yulianto, Septi Tri Enjelina, Vergita Detriyani (Jurusan Sosiologi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Universitas Bangka Belitung)

 

Provinsi Bangka Belitung adalah Ibu Kota dari Pangkalpinang yang dikenal akan kekayaan sumber daya alamnya, terutama dalam sektor pertambangan timah. Kota Pangkalpinang mengalami pertumbuhan pesat baik dalam jumlah penduduk maupun pembangunan infrastruktur. Kemajuan ini berkontribusi terhadap peningkatan aktivitas ekonomi dan pergerakan dari masyarakat yang semakin dinamis. Namun, dibalik pertumbuhan tersebut, terdapat tantangan besar dalam pengelolaan sampah yang semakin meningkat seiring dengan bertambahnya populasi dan aktivitas manusia. Salah satu lokasi yang menghadapi masalah serius dalam hal pengelolaan sampah dan menjadi keresahan bagi masyarakat yang ada di sana adalah Kawasan TPA Parit Enam. TPA Parit Enam adalah salah satu kawasan yang berada di Bacang, Kecamatan Bukitintan, Kota Pangkalpinang yang mengalami penumpukan sampah bahkan bisa berton-ton. Penumpukan ini bukan hanya mengganggu keindahan dari Kota Pangkalpinang, tetapi juga bisa membawa ancaman serius bagi kesehatan dan lingkungan masyarakat setempat.

Tentu adanya penumpukan sampah di Kawasan TPA Parit Enam ini ada faktor-faktor yang menjadi penyebab dalam kontribusi terhadap masalah penumpukkan ini. Pertama, pertumbuhan penduduk dan aktivitas ekonomi yang menghasilkan lebih banyak sampah, namun sistem pengelolaannya tidak berkembang sesuai dengan volume sampah yang ada. Kedua, tidak adanya sistem teknologi khusus yang mengelola dan mendaur ulang sampah dikawasan Parit Enam tersebut. Ketiga tidak adanya regulasi yang jelas dari Pemerintah dalam memecahkan masalah penumpukan sampah dikawasan Parit Enam tersebut.

Menurut Bapak Gun, operator Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Parit Enam di Kota Pangkalpinang, “Penumpukan sampah di TPA ini memiliki dampak kesehatan yang serius seperti gangguan pernapasan asma, Infeksi Saluran Pernapasan Atas (ISPA) dan Demam Berdarah Dengue (DBD)”. Hal ini menurutnya, dikarenakan kondisi lingkungan sekitar TPA mengalami pencemaran lingkungan yang cukup memprihatinkan, akibat dari penumpukan sampah di TPA Parit Enam yang begitu banyak yang dimana implikasinya penumpukan sampah ini menimbulkan bau yang tidak sedap dan cukup menyengat apalagi ketika turun hujan dikawasan tersebut, baunya cukup mengganggu masyarakat sekitar. Kondisi Tempat Pembuangan Akhir (TPA) dikawasan Parit Enam yang begitu kotor dan kumuh menimbulkan polusi tanah yang berdampak pada kualitas kesuburan tanah dan air tanah. Polusi tanah ini jika dibiarkan begitu saja apalagi penumpukan sampah di TPA Parit Enam berlangsung bertahun-tahun dapat menimbulkan masalah bagi kesehatan bagi warga sekitar. Dalam hal ini perlunya perhatian yang serius dari Pemerintah dan Dinas Lingkungan Hidup (DLH) dalam memberikan solusi yang efektif dalam mengatasi penumpukan sampah di TPA kawasan Parit Enam tersebut. Sebab lokasi TPA ini dekat dengan kawasan Pemerintah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung dan masyarakat Parit enam yang tentu merasakan dampak secara langsung dari penumpukan sampah di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) di Parit Enam.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *