Laporan : Mr. HM. Murar
Bekaespedia.com, Pangkalpinang,- Salah satu program Dewan Masjid Indonesia (DMI) Provinsi Kepulauan Bangka Belitung adalah Sajadah Fajar. Dan kali ini memasuki edisi ke-36 yang digelar di Masjid Nurul Iman kel Bacang Bukit Intan, Pangkalpinang, pada Ahad pagi (6/7).
Pada edisi ini mengangkat tema : ‘Keluarga Bahagia Dalam Naungan Agama’.
Di hadiri Ketua DMI Provinsi Babel, Rasyid Ridho, Penasehat DMI, Bapak Saviat, Sekretaris DMI, Ustadz Rusdiyanto, MA; Wakil Ketua Bidang Perkembangan Kemakmuran Masjid, Muhammad Tanggung, Wakil Sekretaris, Ali Akbar, serta sejumlah pengurus DMI Babel lainnya.
Acara dimulai dengan shalat subuh berjamaah, dilanjutkan dengan sambutan DMI Babel yang diwakili oleh Penasehat DMI Babel, Bapak Saviat. Dalam sambutannya, beliau menyampaikan pentingnya menjaga semangat ukhuwah dan konsistensi dakwah dalam bingkai program rutin DMI.
“Sajadah Fajar bukan hanya agenda subuh biasa, tetapi bagian dari ikhtiar kita untuk menghidupkan masjid dan menyentuh hati umat. Semoga dari kegiatan ini lahir kesadaran kolektif untuk mencintai masjid dan menjadikan nilai-nilai Islam sebagai fondasi keluarga,” ujar Saviat dengan penuh semangat.
Selanjutnya Ceramah agama yang di sampaikan Ustadz Winarno dengan tema : ‘Suami Pecinta Masjid, Kunci Keluarga Bahagia’.
Ustadz Winarno, M.H.I., mengupas pentingnya menjadikan agama sebagai dasar membangun rumah tangga yang bahagia. Dalam kajiannya, beliau menekankan bahwa kunci dari keharmonisan keluarga adalah kepemimpinan seorang suami yang cinta masjid dan taat beragama.
“Suami yang cinta masjid adalah suami yang cinta Allah, dan suami yang cinta Allah akan membimbing istri dan anak-anaknya menuju surga. Rumah tangga yang dilandasi ibadah akan kuat menghadapi ujian, karena nilai-nilai Islam akan menjadi pelindung dari dalam,” jelasnya.
Ia juga menyoroti fenomena meningkatnya perceraian dengan pola khulu’, yaitu ketika istri menggugat cerai suami melalui hakim karena merasa tidak lagi sanggup bertahan dalam rumah tangga.
“Sebagai mediator di pengadilan agama, saya banyak menerima kasus di mana istri mengadu karena tidak mendapatkan bimbingan, perhatian, dan keteladanan. Masalah ini bukan sekadar ekonomi, tapi spiritualitas,” jelasnya.
Ustadz Ustadz Winarno, M.H.I., selalu menekankan pentingnya sosok suami yang cinta masjid sebagai simbol komitmen kepada agama.
“Suami yang dekat dengan masjid, dekat dengan Allah, akan punya energi positif yang menular ke seluruh anggota keluarga. Maka, mari mulai dari diri sendiri, jaga shalat, rajin ke masjid, dan cintai keluarga karena Allah.” imbuhnya
Beberapa ayat dan hadis ia kutip yang berkaitan dengan peran suami sebagai qawwam (pemimpin) dalam keluarga, yang tidak hanya bertanggung jawab dalam hal nafkah, tapi juga pembinaan akhlak dan ibadah anggota keluarganya.
Kegiatan ditutup dengan ramah tamah dan sarapan kudapan dengan suasana kekeluargaan yang hangat Jamaah tampak antusias dan memenuhi ruang utama masjid, menunjukkan semangat yang luar biasa untuk terus menghadirkan ruh dakwah di waktu subuh.