Oleh : Kulul Sari
Sungailiat, bekaespedia.com,_ “Perjalanan dari tahun 2015 sampai 2022 akhirnya finis, kite ni PLT dan PLH, Pengurus Leteh Tulang dan Pengurus Lillahi Ta’ala. Cem ni la nasib lembaga anak tiri, cuma SK tanpa anggaran. Wajar terseok-seok dan tertatih-tatih di Tanah Dak Retak”, Ungkap ketua Lembaga Adat Melayu (LAM) Bangka Dato’ Haji Sarnubi, usai pemilihan dan penyerahan secara simbolis ketua Lembaga Adat Melayu di sekretariat LAM Bangka Jl. Ahmad Yani 64 Sungai Liat, Sabtu (11/03/2023).
Suparman Idris didaulat sebagai ketua setelah beberapa pengurus menunjuk dirinya untuk mempimpin Lembaga ini setelah habis masa kepengurusan masa khidmat 2018 – 2022 yang dipimpin oleh Dato’ H. Sarnubi.
Dalam pemilihan kepengurusan ini selain dihadiri oleh pengurus LAM Kabupaten Bangka dan Kecamatan Sungai liat, hadir juga Kabid Kebudayaan Insyira Subagia,
“Proses pemilihannya cukup sederhana, kami langsung menunjukkan beberapa pengurus yang pantas untuk dijadikan ketua, dan terakhir kesepakatan diambil dengan menunjukan Dato’ Suparman Idris sebagai ketua”, ujar Dato Sarnubi
Walau belum dibuat SK, menurutnya , estapet kepengurusan langsung dikukuhkan dan diserahkan kepada Pengurus LAM yang baru.
“Sangat sangat bersyukur pemilihannya tanpa kendala dan saya banyak berharap agar yang paling utama untuk pemajuan adat dan budaya Bangka ke depan”, harap Dato ‘ Sarnubi
Sosok Suparman Idris ketua LAM Bangka terpilih merupakan tokoh masyarakat yang cukup dikenal di kabupaten Bangka yang berasal dari kampung Kemuja. Peraih anugerah Jasa Darma Pustaloka tahun 2011 dari perpusnas RI saat ini menjabat ketua Forum TBM bangka belitung. Beliau juga sebagai ketua komunitas literasi Bangka dan anggota GPMB kabupaten bangka.
Kegiatan pemilihannya kepengurusan LAM periode 2023-2026 ini disertai dengan lounching buku ‘Sedulang Rampai Budaya Bangka’. sebuah karya bersama pengurus LAM masa khidmat 2018-2022
“Alhamdulillah, agik ade orang yang kawah dan peduli meneruskan “gawe gile”. Terimakasih bang suparmanakai bersedia memimpin LAM Bangka”, pungkas Dato H. Sarnubi. (DM)