Wakil Bupati Bangka Barat Saling Serang Dengan Ketua Adat Mapor

Atraksi wakil bupati bangka barat dan ketua adat mapur

Oleh : Kulul Sari

Mentok, Bekaepedia.com _  Acara Rembuk Budaya yang bertajuk “Nganggung Budaya” di Kabupaten Bangka Barat memperlihatkan momen menarik ketika Wakil Bupati Bangka Barat Bong Ming Ming dan Abok Gedoi Ketua Adat Mapor untuk beradu silat di depan ratusan peserta Rembuk Budaya di gedung Majapahit Unmet Mentok, sabtu (20/10/2023)

Momen langka ini tentu tidak di sia-siakan oleh para peserta yang merupakan pegiat seni, seniman, sejarawan dan budayawan. Tanpa di komando kesempatan ini di abadikan via ponsel dengan mengambil gambar dan video.

Sebelumnya, saat acara rembuk berlangsung wakil bupati Bangka Barat Bong Ming Ming hadir ke ruangan secara tiba-tiba dan kehadirannya di sambut dengan tepuk tangan dari peserta.

Kehadiran orang nomor 2 di kabupaten Bangka Barat di ruang gedung ini langsung didapuk oleh pembawa acara Ahmadi alias Atok Kulop untuk menyampaikan sambutan.

Setelah sambutan itu, karena wakil bupati juga pecinta olahraga beladiri silat, ia diminta untuk memperagakan gerakan silat ‘Akek Bintet’. Tidak hanya sampai disitu, oleh peserta wakil bupati juga diminta berhadapan langsung dengan salah seorang peserta ketua Adat Mapor yang juga menguasai silat tradisional, yaitu Abok Gedoi.

Abok Gedoi, dengan mengenakan pakaian tradisional Mapor yang berwarna hitam, dengan sedikit senyuman di wajahnya meladeni silat ‘Akek Bintet’ yang diperagakan oleh bapak wakil bupati.

Keduanya saling memberikan tanda hormat sebagai bentuk penghormatan terhadap seni bela diri. Kemudian keduanya memulai pertunjukan silat dengan gerakan-gerakan yang lincah dan elegan.

Gerakan-gerakan silat tradisional yang diperagakan mengesankan peserta rembuk budaya. Keahlian keduanya dalam berbagai teknik silat, baik teknik serangan dan gerakan menghindari serangan yang dilakukan secara bergantian sangat mengagumkan.

Pertunjukan itu bukan hanya sekadar pertunjukan keterampilan fisik, tetapi juga simbol perpaduan antara budaya dan seni bela diri tradisional yang pernah ada dan menjadi andalan masyarakat tempo dulu dalam mempertahankan kehormatan keluarga

Pertunjukan adu silat yang cukup mengundang perhatian banyak peserta Rembuk Budaya ini seketika mengelilingi arena pertunjukan. Ada semangat kebersamaan dan antusiasme yang terasa ketika Wakil Bupati dan Ketua Adat Mapor memperagakan ‘kepelikasan’ mereka dalam memperagakan pertunjukan silat yang beda aliran.

Momen yang diperagakan oleh orang nomor 2 di kabupaten Bangka Barat bapak Bong Ming Ming dan Ketua Adat Mapor, Abok Gedoi ini memperlihatkan kecintaan mereka terhadap budaya lokal yakni silat tradisional.

Kedua tokoh ini merupakan sosok yang sangat berpengaruh dalam memperjuangkan pelestarian budaya dan seni di Kabupaten Bangka Barat dan desa Mapor yang dikenal kental akan adat istiadat lokal

Keduanya mengesankan penonton dengan keahlian mereka dalam berbagai teknik silat. Serangan dan tangkapan dilakukan secara bergantian dengan kecepatan dan ketepatan yang mengagumkan.

Pertarungan tersebut bukan hanya sekadar pertunjukan keterampilan fisik, tetapi juga simbol perpaduan antara budaya dan seni bela diri.

Gedung Majapahit Usmet Mentok yang menjadi tempat diselenggarakannya acara ini diliputi oleh semangat persaudaraan dan kebanggaan akan warisan budaya lokal.

Penonton terkesima dengan keahlian dan semangat yang ditunjukkan oleh Wakil Bupati dan Ketua Adat Mapor. Mereka menyaksikan tidak hanya adu fisik yang sengit, tetapi juga kesatuan dan kerukunan dalam Budaya Bangka Barat.

Setelah pertunjukan berakhir, kedua tokoh ini berjabat tangan dengan tulus, menunjukkan bahwa adu silat ini tidak ada hubungannya dengan persaingan atau permusuhan, tetapi merupakan sebuah sarana untuk mempertahankan dan menghargai budaya lokal.

“Wakil Bupati Bangka Barat dan Ketua Adat Mapor telah menunjukkan kepada kita semua bahwa kecintaan terhadap budaya dan seni dapat terwujud dalam berbagai bentuk, termasuk adu silat ini,” kata salah satu peserta Rembuk Budaya. “Acara ini tidak hanya menghibur dan mengesankan, tetapi juga memberikan inspirasi bagi kita semua untuk terus melindungi dan merawat warisan budaya kita.”

Rembuk Budaya dengan tema “Nganggung Budaya” ini telah menjadi momentum penting dalam upaya memperkuat dan melestarikan budaya lokal di Bangka Barat. Melalui acara ini, Wakil Bupati dan Ketua Adat Mapor telah memberikan contoh nyata tentang pentingnya menjaga dan menghargai kekayaan budaya setempat.

Diharapkan langkah ini dapat menginspirasi pemerintah, instansi terkait, serta masyarakat Bangka Barat untuk terus berusaha memperkuat pengembangan budaya dan seni di daerah ini. Pelestarian budaya dan seni merupakan tanggung jawab bersama yang dapat menjadi landasan dalam menciptakan Bangka Barat yang lebih maju dan berbudaya.

Exit mobile version