Sastra  

Asmaraman S. Kho Ping Hoo, Penulis Legendaris Indonesia

Oleh : Arsiya Oganara

Asmaraman Sukowati yang lebih dikenal denga nama Kho Ping Hoo adalah seorang penulis silat kelahiran Sragen Jawa Tengah 17 Agustus 1926.

Kho keturunan China berdarah Jawa dari garis neneknya, ayahnya Kho Kim Po adalah seorang makelar pabrik gula dan pendekar ahli silat Sio -Lim berasal dari Tiongkok. Ibunya bernama Sri Welas Asih, seorang pribumi dari Desa Bakulo, Yogyakarta.

Kho Ping Hoo bersekolah di HIS Zending School hanya sampai kelas satu Meer Uitgebreid Lager Onderwijs (MULO) karena orang tuanya tak sanggup lagi membiayainya.

Pada usia 14 tahun, Kho sudah lepas dari bangku sekolah dan menjadi pelayan toko. Ketika Jepang masuk ke Solo, ia pindah ke Surabaya bekerja sebagai penjual obat. Kho menjajakan semacam pi kina dan lainya ke toko-toko.

Dari Surabaya, ia kembali lagi ke Sragen dan bergabung dalam Barisan Pemberontak Tionghoa (BPTH) yang ketika itu senantiasa kompak dengan barisan Pembrontak Rakyat Indonesi (BPRI).

Dari Sragen, ia pindah ke Kudus. Pada tahun 1949 ia pindah ke Sragen lagi membuka usaha toko rokok yang ilmunya ia peroleh ketika di Kudus. Pada tahun inilah mulai muncul cobaan-cobaan yang menimpa nasibnya.

Perusahaan rokoknya sudah berjalan meskipun masih kecil. Akan tetapi aksi Polisionil II mulai meletus, Belanda mengobrak-abrik segala yang dimilikinya. Kho mulai dari nol lagi, ia berangkat kepengungsian di Solo, dua tahun ia tinggal di sana.

Akhirnya ia pindah ke Tasikmalaya dengan membawa dua orang anak yang satu masih dalam kandungan istrinya hingga tahun 1949. Perantauannya ke Tasikmalaya membuahkan kegemaran baru pada diri Kho.

Ia yang suka membaca terdorong untuk menulis. Iapun mengajukan dirinya sebagai koresponden koran harian Kengpo. Surat kabar yang terbit pada tahun 1923 dan berperan penting dalam sejarah pers lndonesia.

Sekitar tahun 1951, Kho Ping Hoo mulai menulis cerita. Sebelum dikenal sebagai penulis cerita silat, sepanjang tahun 1958 – 1961, Kho aktif menulis cerita detektif, novel, dan cerpen yang dimuat dalam berbagai majalah antara lain Liberty, Star Weekly, dan Pantjawarna dengan menggunakan nama samaran Asmaraman.

Pada tahun 1959 untuk pertamakalinya Kho memberanikan diri menulis cerita silat dan memuatnya di majalah Teratai yang didirikannya. Disinilah lahir karya cerita silat pertamanya Pekliong Pokiam atau Pedang Pusaka Naga Putih.

Pada tahun 1963, Kho membeli mesin cetak kemudian dia pindah ke Surakarta dan mendirikan penerbit Gema. Setelah mengalami berbagai kekerasan berbasis rasial, ia pun mempromosikan asimilasi terhadap Tionghoa lndonesia dan pernikahan pribumi Indonesia.

Kho Ping Hoo sudah menulis lebih dari dua ratus judul cerita silat. Tiap judul terdiri dari puluhan seri. Cerita silat itu antara lain Pendekar Baju Putih Jakarta 1959, Banjir Darah di Borobudur Jakarta 1959, dan Keris Pusaka Nogo pasung Solo 1980.

Dia menggarap cerita dari dua sumber utama yaitu China dan Jawa. Serial silat terpanjangnya adalah Kisah Para Pendekar Pulau Es dengan 17 judul, cerita mulai dari Bukek Siansu sampai Pusaka Pulau Es.

Kho memiliki ribuan pembaca mulai dari budayawan Emha Ainun Najib, Sultan HB X hingga Abdurrahman Wahid.

Setelah bergelut dengan penyakit komplikasi jantung dan ginjal, Kho Ping Hoo wafat pada 22 juli 1994 di RS Kasih Ibu Solo. Kho Ping Hoo menerima Satya Lencana Kebudayaan atas sumbangsihnya untuk dunia sastra Indonesia yaitu Anugerah Kebudayaan dan penghargaan Maestro Seni Tradisi 2014. (Arsiya Oganara)

Sumber: Onbekend-Photo Copyright 2025

 

Tentang Penulis: 

Arsiya Heni Puspita – Arsiya Oganara adalah nama penanya. Lulusan Sarjana Ilmu Komunikasi dengan hobi membaca dan travelling. Hobi ini pula yang mengantarkannya menjadi professional Journalist yang sudah mengikuti Uji Kompetensi Wartawan (UKW) dan dinyatakan Kompeten serta Professional Tourist Guide dan Professional Tour Leader, Licensed and Certified dari Disparekraf DKI Jakarta dan Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP) Indonesia.

Saat ini mulai merambah ke dunia sastra dan kegemarannya menulis tersalurkan dengan menulis cerpen, puisi, puisi esai, dan lainnya.

Arsiya Oganara sangat senang bertemu dengan orang baru, persahabatan bisa dilakukan melalui medsosnya. FB: Arsiya Heny Puspita. IG: arsiyahenyhdl. Email: hennyarsiya@gmail.com.

Exit mobile version