Puisi Mamuk SMPA 

Puisi Mamuk SMPA 

Sepedaku

Wajahmu semakin kabur berdebur

Tak dapat kunikmati rasa anggun

Tak bisa berbicara lagi dengan nyaman

Tak da lagi rasa itu

 

Sepi Angin kau watek

Mantram sakti pembawa efisiensi

Namun proses tak perlu bercerita tentang nikmat rasa dan nyurasa

Lidah dan Ari Mami tak berdaya

 

Padahal keseimbangan gas rem kehidupan haruslah presisi seperti bergantinya siang malam

Sambil menikmati kokok ayam, kicauan burung, anggungan derkuku dan perkutut maupun suara alam

Seperti kesetimbangan teraan BMKG di banyak pom bensin hari ini

Jujur, bener dan pener seperti halnya berhitung

 

Nikmat, senikmat menikmati perjalanan hidup ini dengan mengayuh sepeda

Setiap Kayuhan demi Kayuhan

Pedal kiri pedal kanan bergantian tanpa persaingan, iri dengki dan menang-menangan

Siapa bawah siapa tengah siapa atas berkelindan

Tut Wuri Handayani Jer Basuki Mawa Bea

 

Jogja, 02122024. 20.20.

Exit mobile version