Batin Tikal

(Memperingati 174 Tahun Meninggalnya D.W. Becking)

Oleh: Meilanto

Hari ini, 25 Februari 2025 bertepatan dengan 174 tahun meninggalnya D.W. Becking. Perjuangannya yang berhasil dalam menumpas perlawanan rakyat Bangka yang dipimpin oleh Depati Amir, Hamzah dan Batin Tikal dan iapun diganjar dengan penghargaan Bintang Tunjung dari Pemerintah Kerajaan Belanda. Pada momen ini kita menurunkan tulisan utuh tentang Batin Tikal yang berupa fiksi sejarah meskipun cerita tersebut sudah dipublikasikan dalam 12 bagian. Dalam tulisan utuh ini, saya turutkan kalimat harapan dan kata pengantar dari penulis naskah, Amiruddin Djakfar.

Harapan Penulis sebagai Pengantar Kata

Riwayat Batin Tikal ini penulis susun berdasarkan ceritera-ceritera orang tua yang dikumpulkan dengan bertanya ke sana kemari.

Riwayat ini bercampur dengan ceritera-ceritera mistik yang sebagiannya tidak Penulis rekamkan guna menghindari anggapan masyarakat, bahwa Pahlawan Batin Tikal ini berjuang dibantu jin, jembalang dan hantu-hantu.

Barang siapa diantara pembaca yang mempunyai bahan-bahan yang lebih lengkap dipersilakan mengecam isi karangan ini agar lebih sempurna dan lebih bermanfaat, dengan demikian sejarah-sejarah perjuangan dari Pulau Bangka tidak akan hilang dipendam zaman.

Kami mengajak saudara-saudara mengumpulkan bahan-bahan sejarah perjuangan dari Pulau ini sejak zaman Depati Amir hingga tahun-tahun revolusi 1945.

Segala kritik yang sehat akan kami terima dengan ikhlas. Semoga Allah SWT akan meridhoi usaha kita. Aamiin. aamiin.

 

Ibukota Pulau Timah, Januari 1966

Wassalam

Amiruddin D.

 

Pengantar Kata

Riwayat Batin Tikal ini penulis usahakan menyusunnya dalam waktu yang agak lama dan selesai dalam tahun 1953.

Dalam menyusun ini Penulis bertanya ke sana kemari lebih-lebih semasa Penulis bertugas di Bangka Selatan, banyaklah bahan-bahan yang didapati untuk menambah riwayat dari orang tua sendiri.

Banyak pula bagian-bagian yang Penulis potong karena riwayatnya bercampur dengan cerita takhayul.

Maksud pemotongan dari bagian-bagian itu ialah guna menjaga agar arti Batin Tikal sebagai pahlawan jangan kabur-kabur.

Tak lupa pula Penulis mengharapkan kepada para pembaca bila mempunyai bahan-bahan yang lebih lengkap agar lebih sempurna dan lebih bermanfaat guna dokumen sejarah pejuang dari putra-putra Pulau Timah ini.

Kami mengajak saudara-saudara mengumpulkan bahan-bahan sejarah perjuangan putra-putra Bangka dari zaman Depati Amir hingga Revolusi 1945, dengan demikian semoga tidaklah riwayat-riwayat itu hilang dipendam zaman.

Segala kritik yang sehat membangun Penulis terima dengan ikhlas dan ucapkan terima kasih.

Semoga Allah SWT meridhoi usaha kita.

 

Ibukota Pulau Timah, Medio Maret 1968

Salam Penulis

 

Amiruddin D.

 

Catatan 

Memperkenalkan PEJUANG BATIN TIKAL KHUSUS UNTUK MAJALAH KEMUDI BERKALA PENERANGAN BULANAN UNTUK UMUM, yang diterbitkan oleh Jawatan Penerangan Kabupaten Bangka, sebagai sumbangan penulis.

Dikelola oleh staf Redaksi Yapenkab Bangka,

Pimpinan Kepala Bagian Pers & Publisiteit,

 

Ghazali Idris

Berikut kisah perjuangan Batin Tikal 

Bagian 1

 

Bagian 2

 

Bagian 3

 

Bagian 4

 

Bagian 5

 

Bagian 6

 

Bagian 7

 

Bagian 8

 

Bagian 9

 

Bagian 10

 

Bagian 11

 

Bagian 12

 

Semoga kisah perjuangan Batin Tikal ini bisa mempertebal rasa nasionalisme kita sebagai putra dan putri bangsa. Dan dari kisahnya kita bisa mengambil pelajaran penting.

Ucapan terima kasih kami sampaikan kepada Bapak Camat Sungaiselan, Jakara Akbar, sebagai cucu Amiruddin Djakfar; Bapak Fauzi Amiruddin, anak (alm) Amiruddin Djakfar yang saya temui beberapa waktu lalu. (BP)*

Exit mobile version